KU TANGISI NGALAMUNAN KU YANG MEMBENGONGKAN RASA DI AWAL MUHARRAM 1431

KU TANGISI NGALAMUNAN KU YANG MEMBENGONGKAN RASA DI AWAL MUHARRAM 1431

“Aku sering memberontak dalam diri.Aku pandang dan lihat.Aku tengok dan aku perhati.Kekadang aku nampak.Kekadangnya aku terselindong.Perit gelora membanting rasa.Memusnah segala yang ada.Pelik rasanya diri ku sebegini.Mengapa bobrok jadinya semua aktiviti.Nak ku peri,tak aku erti.Menjadi bengong,otak dibaluti pelbagai kekusutan.Aku tak erti semua ini.Pengetahuan berlari jauh sekali.Membuat aku bisu untuk berperi.Hentakan melodi yang ganas adalah tanda pasti akan datang yang sia-sia.Aku ingin menjadi angin,jangan paksakan aku ikut hasratmu.Aku hanya mau di sini.Dan ingin sekali mendongak ke langit untuk mereka-reka bentuk awan.Pagi adalah kehidupan,dan petangnya tak terjadi kematangan.”


Ngalamunan aku di atas cuma untuk menyorot detik2 manusia yang lari jauh dari kemanusiaannya.Setiap tahun menyambut Maal Hijrah yang tak bawa kemana.Kita semakin hari semakin tak kena.Ada2 saja yang tak kena.Aku jadi bengong memikirkan semua itu.Bengong yang membawa lara.


Dari 1 Muharram ke 1 Muharram ,tak habis2 dengan impian dan angan2 kosong.Sambutan Maulid Nabi,Mikraj Nabi,Nisfu Syaaban tak memberi sengat.Berlalu tanpa menambah keberkatan.Ramadhan banyak mendapat sekadar lapar dan dahaga.Promote majlis berbuka,promote sedekah dengan cek panjang sedepa.Bila berhari raya disambut dengan lagu dan tarian.dengan muda dara berpakaian membuka aurat.Hingga nampak pangkal buah-dada.Mendedah daging mantah yang mengiorkan.Sebulan berpuasa ,sebulan juga kita berhariraya.Begitu hapraknya kita.


Tibanya musim haji bertalbiahlah kita seserak suara.Bermunajatlah kita di merata tempat,juga di depan Kaabah.Bila balik lintang pukang segalanya.Janji kita ,” Innal hamdan,Wa nikmata,La kawil mulk,La syarikal la.” Tinggal janji kosong.Kita puji tak kena tempat.Dengan nikmat yang kita dapat.Kita membelakangkan kerajaan Allah , dan langsung syirik padaNya…..nauzubillah.


Wallahuaklam.