MEMORI SEORANG PESARA——NO. 18……SEINGAT KU SUNGAI TAK SEKOTOR SEPERTI SEKARANG
2017/10/18submitted by nginapsrengenge
Sungai Sik , Sungai Chepir , Sungai batang dan lain2nya lebih tua dari ku . Dulu depa mengalir ganas . Depa memberi kegirangan dan keriangan kepada kanak2 bergelumang dalam perutnya . Memberi manfaat bukan saja kat lembu-kerbau tapi juga anak-cucu adam yang memerlukannya . Banyak ikan hidup dalam perutyna . Berenang ke hulu ke hilir . Riang macam kanak2 juga .
Dalam airnya boleh suluh muka . Macam juga cermin suloh . Jernih bersinar2 . Boleh nampak wajah dalam air . P.Ramlee buat lagu nampak wajah dalam air . Lempar satu batu , wajahnya hilang . Pandai dia menghias diri . Pandai dia memberi manfaat pada makhluk2 lainnya . Zaman kanak2 tak boleh kalau tak kaitkan dengan sungai . Nak berakit bersampan kena pi sungai . Di setengah tempat nak berak pun pi ke sungai . Tapi taik hilang dalam sekelip masa . Disambar kaloi , lampan , anak sia , keli dan haruan dan lainnya . Taik tak boleh lama berendam dalam air . Ia najis , ia perlu dibersihkan . Ikan2 yang jadi pekerja jabatan taliair . Depa rajin buat kerja , jadi sungai jadi bersih . Bangkai pula tak dan sampai ke sungai . Cepat disambar oleh biawak dan ereng . Depa jadi pekerja pembasmian unsur2 busuk dan lambat reput . Sampah-sarap tak ada peluang nak ke sungai . Lebih awal di bakar untuk buat baja tanaman . Tergamak airnya dibuat minum . Airnya manis sepanjang alirannya kalau lebih dulu kita makan buah lemba . Ia buah ajaib , memaniskan rasa semua yang tawar . Itu nikmat yang orang sekarang dah tak tau .
Kini Sungai Batang dah jadi arwah . Dia ditelan jauh ke perut bumi . Kenangan hidupnya akan habis sedikit masa lagi . Orang dah tak nak sebutkan namanya lagi . Diberis2kan mereka . Bersamanya terkorban beribu2 makhluk halus dan besar . Semua dah jadi seredak tenggelam di patat air . Yang masih hidup mengalir lesu . Sungai Sik dan sungai chepir nampak cukup lesu . Baunya hapak dan hanyir . Airnya tak lagi ghairah . Liat kemasaman . Macam lendir . Busuk habis cerita . Tak lagi tergamak memasukkan dalam mulut . Jijik sejijiknya . Ketul taik pun ada terapung-apung si permukaannya . Tak dak lagi keli dan haruan . Tak dak kaloi dan anak sia . Jauh sekali anak seluang dan ikan baung . Ketul taik tersangkut di reba . Berhari2 di situ terkodek-kodek . Diulek oleh lesuan air yang mengalir . Di kepala taik taik yang tercungak diudara , dah mula ada naik kulat . Dah berkulat dan tak siapa pun ingin menjamahnya . Lelabi dan kekura pun dah habis diangkut oleh orang asli . Selalunya lelabi dan kekura lah yang cuba untuk menjamah . Tapi depa pun dah pupus . tak dak lagi generasi baru . Sampah yang tersangkut tok sah kiranya banyaknya . Semua pakai baling . Bukan di Baling , tapi membaling ke dalam sungai . Air di pengkalan bawah cukup hebat . Hebat dengan kebusukan dan kekotoran . Air mengalir lesu kerana pekatnya air . Lambat dia nak bergerak , dah tak cergas . Dah tua . Dah nak jadi arwah . Sedikt masa lagi ia akan dinamai sungai mati .
No comments:
Post a Comment